Dewasa ini, perkembangan teknologi digital tengah berjalan sangat pesat. Komputer merupakan otak yang membantu perkembangan teknologi itu. Tidak salah jika saat ini komputer menjadi bidang yang sangat digemari oleh orang kebanyakan. Namun, harus kita pahami bersama bahwa sepintar-pintarnya komputer bekerja, alat tersebut adalah hasil ciptaan otak manusia juga. Hal itu memberi arti bahwa sebenarnya otak kita jauh lebih canggih dari komputer yang paling canggih di abad manapun. Lalu timbul pertanyaan, “Percuma saja dong bila kita mendalami bidang komputer itu?” Bukan itu esensi sebenarnya. Dari awal dibuat, komputer sudah mempunyai tujuannya sendiri yaitu untuk memudahkan pekerjaan manusia. Ya, komputer diciptakan guna mempermudah kegiatan manusia yang semakin kompleks dari tahun ke tahun dan untuk meningkatkan kualitas SDM di bumi. Karena tak dapat dipungkiri, manusia tak akan dapat ‘hidup’ jika tidak memiliki ilmu dari komputer meskipun sekali lagi, otak kita sebenarnya berada jauh di atas otak komputer itu sendiri.
Perkembangan teknologi digital di Indonesia juga tidak terlepas dari arus globalisasi yang datang dari Eropa dan Amerika. Berbagai merk gadget yang memikat hati konsumen dari fitur-fitur yang disediakan sudah menjadi bukti bahwa rakyat bangsa ini pun membutuhkan sentuhan teknologi yang canggih. Namun, yang sebenarnya diharapkan dari perkembangan teknologi ini adalah bagaimana cara kita memanfaatkan segala yang ada di negeri kita menjadi suatu barang produktif, tidak melulu menjadi konsumen. Maka dari itu, harus ada suatu cara menyikapi gagasan tersebut, salah satunya adalah memperkenalkan ilmu komputerisasi sejak dini tanpa mengintimidasi otak anak yang sejatinya tidak semua siap.
Kurikulum berbasis komputerisasi (KBKM), mungkin itu bisa menjadi acuan tentang metode pembelajaran saat ini. Sebelumnya, cara ini bukanlah untuk memaksa setiap murid memiliki perangkat komputer atau paling tidak laptop, melainkan lebih ke arah metode pengajaran yang dilakukan guru menggunakan perangkat komputer atau laptop. Saat ini memang sudah banyak diberlakukan metode pembelajaran menggunakan LCD projector yang dipasang di dalam kelas-kelas SMP dan SMA. Namun, ternyata hal tersebut tidak menjamin guru yang memakai ataupun murid memahami cara kerja alat yang mereka pakai tersebut. Disini saya juga tidak memaksa untuk setiap orang mencintai apa itu komputer dan segala isinya. Yang saya inginkan adalah setiap orang paling tidak mengerti cara mengoperasikan fitur-fitur dalam komputer yang memang sudah tergolong lazim dipakai banyak orang. Jangan sampai di lingkungan yang lebih luas lagi dalam masyarakat, kita sama sekali tidak mengerti akan hal tersebut. Saat ini, saya kira bidang komputer atau ilmu mengoperasikan komputer ini bukanlah menjadi suatu ilmu ekstra yang hanya peminatnya saja yang mempelajarinya. Tapi, ilmu komputer harus sudah melekat pada tiap-tiap individu karena ke depannya boleh jadi kontrol dunia akan dikuasai oleh teknologi.
Konsep KBKM bisa saja dimulai dengan pendistribusian tenaga-tenaga ahli yang mengerti akan teknologi komputer dan segala perangkat penunjangnya ke berbagai sekolah. Hal tersebut agar mereka dapat mengajarkannya kepada guru-guru yang nantinya mempergunakannya sehingga nantinya para guru bisa menurunkan ilmunya tersebut ke anak muridnya. Pengiriman cendekiawan komputer tersebut haruslah diimbangi dengan pendistribusian barangnya, yaitu komputer. Selanjutnya ialah tugas guru untuk memperkenalkan teknologi komputer tersebut kepada murid-muridnya. Caranya dengan mempergunakannya sebagai metode mengajar di kelas. Hal ini diharapkan memicu murid untuk mencari tahu lebih banyak tentang komputer hingga nantinya bisa mengoperasikannya. Akhirnya, wawasan murid Indonesia tidak hanya terbawa arus kepada ilmu-ilmu alam dan sosial seperti kebanyakan, tetapi juga dalam dunia teknologi yang sangat dibutuhkan saat ini.
Kebutuhan sesuai tingkatan tentu berbeda. Langkah diatas tepat untuk dilakukan kepada murid sekolah dasar, tapi bagi murid SMP dan SMA tentunya cara tersebut sudah membosankan tanpa adanya sesuatu yang lain. Internet! Ya, internet bisa menjadi sesuatu yang paling menarik bagi murid SMP dan SMA. Banyaknya jejaring sosial dapat menjadi sarana untuk meningkatkan minat murid kepada perkembangan teknologi. Guru bisa saja menyuruh murid untuk mengerjakan soal yang dikirim melalui surat elektronik (e-mail) sehingga penggunaan internet tak hanya untuk bermain, tapi juga kegiatan yang bermanfaat. Sekarang ini, sudah banyak SMA yang mempergunakan website sekolahnya untuk info-info mengenai kegiatan di sekolah. Itu berarti sebagian guru sudah banyak yang menyadari kebutuhan pengetahuan akan ilmu komputer di zaman sekarang ini.
Berdasarkan itu semua, sudah dapat dipastikan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yang akhirnya menaikkan kualitas dan kuantitas SDM Indonesia yang berkualitas. Memang tidak mudah melakukan hal tersebut, tapi di zaman serba canggih ini, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin.
Intinya, perkembangan teknologi digital yang berkembang sangat pesat kala ini haruslah disikapi secara bijak. Jangan melulu melihat dampak buruk yang akan menimpa dan merusak budaya ketimuran kita, tapi lihatlah dampak positif yang bisa mencegah dampak buruk tersebut. Pendidikan hanyalah satu dari banyak opsi yang bisa digunakan dalam pemanfaatan teknologi digital yang ada. Masyarakat Indonesia adalah bangsa yang pintar, cerdas, dan kreatif. Semua pasti bisa terjadi disini, apalagi dengan tambahan teknologi yang tentunya menambah kreativitas yang ada sebelumnya. Di tahun-tahun ke depannya, semoga saja bangsa ini menjadi bangsa produktif, tidak lagi konsumtif.
BERKARYALAH NEGERIKU, MAJULAH INDONESIAKU!
---
Artikel ini diikut sertakan dalam Ngawur Writing Contest “Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komunitas Ngawur dan bekerjasama dengan Pusat Teknologi dan Blogger Nusantara