hafizfaturrahman.com

Yang Terakhir...

Rumah, 23 Januari 2013

Tanpa melupakan kewajibannya, matahari pagi itu kembali menyinari bumi yang dipenuhi sekitar 7 Miliar jiwa manusia. Meski terus menua, bintang paling bersinar di jagat raya itu masih sangat setia untuk menjadi pusat tata surya galaksi bima sakti yang kita tempati ini. sekelebat cahaya berkilauan itu ternyata membangunkan aku, yang kala itu masih tertidur. Kebiasaanku yang satu ini memang buruk, tertidur setelah sholat subuh. Selepas membuka mata dan menunggu ‘nyawa’ berkumpul. Hal yang pertama dilakukanku dan hampir sebagian anak muda lainnya, yaitu melihat smartphone untuk mengecek aplikasi chat, seperti WhatsApp dan Line.
Hari ini tidak ada agenda yang berarti. Kuliah sedang memasuki masa libur semester sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pada pekan itu, seharusnya ia berada di Bogor untuk mempersiapkan diri bergabung dalam pertemuan perdana organisasi kampus yang bisa dikatakan paling besar dan berpengaruh. Ya, dua hari sebelum hari ini, aku dinyatakan diterima dalam suatu organisasi kampus yang sebenarnya kuikuti dengan keyakinan yang tidak serratus persen. Bayangkan saja, proses wawancara dilakukan setelah melewati jadwal yang ditetapkan. Tentunya dengan alasan logis dan sangat jelas. Alasan tersebut juga yang membuat dirinya belum bisa kembali ke Bogor, tempatnya menuntut ilmu dan pengalaman.
Mungkin memang ini rasanya ditinggal orang yang dituakan

Entah Darimana Awalnya...

Suatu Kamar Asrama di Bogor, 22 September 2011

Jam menunjukkan pukul 05.30, seorang pemuda terbangun dari tidur lelapnya untuk segera melaksanakan sholat subuh. Turun dari tempat tidurnya dan berjalan cepat melintasi lorong koridor menuju kamar mandi yang terletak di ujungnya. Ya, baru sebulan yang lalu ia menetap di sebuah asrama di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Bogor. Menjadi mahasiswa jurusan Agribisnis disana dan berharap menjadi pengusaha nantinya. Sebuah harapan yang sebenarnya tak pernah terbayang olehnya, tapi tumbuh saat dipertemukan dengan yang bernama bisnis.
Selepas sholat subuh, sembari menunggu waktu kuliah pukul 10 pagi, ia pun membuka komputer jinjing berukuran 10 inchi yang dimilikinya. Layaknya seorang anak muda kala itu

Terima Kasih Atas Kunjungannya - - Silahkan Datang Kembali
Bookmark blog ini (Ctrl+D) || Sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan
Toko Online Gratis
HF corner Powered by Blogger