hafizfaturrahman.com
Showing posts with label special event. Show all posts
Showing posts with label special event. Show all posts

Yang Terakhir...

Rumah, 23 Januari 2013

Tanpa melupakan kewajibannya, matahari pagi itu kembali menyinari bumi yang dipenuhi sekitar 7 Miliar jiwa manusia. Meski terus menua, bintang paling bersinar di jagat raya itu masih sangat setia untuk menjadi pusat tata surya galaksi bima sakti yang kita tempati ini. sekelebat cahaya berkilauan itu ternyata membangunkan aku, yang kala itu masih tertidur. Kebiasaanku yang satu ini memang buruk, tertidur setelah sholat subuh. Selepas membuka mata dan menunggu ‘nyawa’ berkumpul. Hal yang pertama dilakukanku dan hampir sebagian anak muda lainnya, yaitu melihat smartphone untuk mengecek aplikasi chat, seperti WhatsApp dan Line.
Hari ini tidak ada agenda yang berarti. Kuliah sedang memasuki masa libur semester sehingga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pada pekan itu, seharusnya ia berada di Bogor untuk mempersiapkan diri bergabung dalam pertemuan perdana organisasi kampus yang bisa dikatakan paling besar dan berpengaruh. Ya, dua hari sebelum hari ini, aku dinyatakan diterima dalam suatu organisasi kampus yang sebenarnya kuikuti dengan keyakinan yang tidak serratus persen. Bayangkan saja, proses wawancara dilakukan setelah melewati jadwal yang ditetapkan. Tentunya dengan alasan logis dan sangat jelas. Alasan tersebut juga yang membuat dirinya belum bisa kembali ke Bogor, tempatnya menuntut ilmu dan pengalaman.
Mungkin memang ini rasanya ditinggal orang yang dituakan

Entah Darimana Awalnya...

Suatu Kamar Asrama di Bogor, 22 September 2011

Jam menunjukkan pukul 05.30, seorang pemuda terbangun dari tidur lelapnya untuk segera melaksanakan sholat subuh. Turun dari tempat tidurnya dan berjalan cepat melintasi lorong koridor menuju kamar mandi yang terletak di ujungnya. Ya, baru sebulan yang lalu ia menetap di sebuah asrama di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Bogor. Menjadi mahasiswa jurusan Agribisnis disana dan berharap menjadi pengusaha nantinya. Sebuah harapan yang sebenarnya tak pernah terbayang olehnya, tapi tumbuh saat dipertemukan dengan yang bernama bisnis.
Selepas sholat subuh, sembari menunggu waktu kuliah pukul 10 pagi, ia pun membuka komputer jinjing berukuran 10 inchi yang dimilikinya. Layaknya seorang anak muda kala itu

Peringatan Sumpah Pemuda Tahun 2012


Tidak terasa peringatan sumpah pemuda telah menginjak angka 84 (delapan puluh empat). Suatu angka yang sudah tidak bisa dikatakan sedikit lagi. Yang akan dibahas kali ini adalah mengenai isi dari sumpah itu sendiri. Sumpah yang konon katanya diucapkan pemuda-pemudi guna membentuk negara Republik Indonesia. Tanpa harus dipaksa, otak kita akan secara otomatis akan berjalan mundur ke tanggal 28 Oktober 1928 untuk membayangkan bagaimana kondisi ketika pemuda mengucapkan sumpahnya sendiri. Ketika mengingat tersebut, secara spontan otak kita juga akan mengingat isi dari sumpah pemuda yang berisikan tiga ayat tersebut. Isi ayat-ayat sumpah pemuda kurang lebih berbunyi seperti ini:

Hari Raya Idul Adha 1433 H

Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Laa ilahailallahu Allahu Akbar.. Allahu Akbar walillahilhamd..

Kembali takbir dikumandangkan malam ini oleh semua umat muslim di dunia. Lantunan takbir tersebut bukanlah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri, melainkan hari besar lainnya, yaitu Hari Raya Idul Adha atau juga disebut Idul Qurban atau sering juga disebut Lebaran Haji. Ya, karena pada tanggal 10 Dzulhijjah di Mekkah sedang dilaksanakan Ibadah haji bagi mereka yang mampu (menjalani Rukun Islam ke-5). Tapi bagi mereka yang belum bisa ke Tanah Suci, diperintahkan oleh Allah SWT. untuk memperingatinya dengan menyembelih hewan kambing/domba ataupun kerbau/sapi. Ritual penyembelihan hewan tersebut diawali dari kisah Nabi Ibrahim As. Jika yang belum tahu, saya akan menceritakan garis besarnya.

Yang Mana Kepribadianmu???

Hallo Sobat,,

Maaf untuk yang sudah menunggu lama. Terima kasih bagi yang sudah mengikuti tes kepribadiannya. Kali ini akan dijelaskan tentang sifat-sifat di masing-masing tipe yang ada. Ingat ya, bisa jadi tidak 100% sama. Tapi paling tidak ada satu tipe yang dominan yang ada di diri kamu. Masing-masing tipe pasti memiliki kelemahan dan kekuatan, dan melalui ini HF corner berusaha memberitahu yang terbaik untuk kalian. Semoga termotivasi untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Yang belum coba tesnya silahkan klik disini :D

Sanguinis, Koleris, Melankolis, atau Plegmatis??? Yuk, Ikuti Tesnya!

Hallo Sobat..
Maaf kalau agak lama menunggu tes ini. Yap! Sesuai janji di pos sebelumnya, HF corner akan menyajikan tes kepribadian yang mungkin sudah pernah dilakukan oleh sebagian orang. Tes ini bukanlah tes matematika yang punya jawaban pasti. Tes ini hanya berisi 4 buah pilihan di tiap soalnya dan kalian hanya akan memilih satu di antara empat jawaban tersebut yang sesuai dengan sifat atau kebiasaan kamu. Nantinya ada 20 soal tentang kelemahan dan 20 soal tentang kekuatan. Cukup mudah kan? Langsung saja yuk dicoba! :)

Termasuk Dimana Kepribadianmu???

Yap! Mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwasanya ada teori atau konsep yang membagi kelompok-kelompok sifat atau kepribadian seorang manusia. Untuk mengetahui kelompok kepribadian kita, tentunya kita sendiri yang mengetahuinya.

Bagaimana caranya?

Penggalangan Dana Online dengan Marimembantu.org


Mungkin sudah seringkali kita mendengar kalimat “Sebaik-baiknya seseorang adalah orang yang berguna bagi sesamanya.” Ya, kata itu sudah sangat lazim diketahui orang banyak dan sudah seharusnya dilakukan mereka yang memahami makna kata tersebut. Namun, seringnya kalimat itu diperdengarkan, sering pula kalimat tersebut dilupakan begitu saja. Sebagian mengatakan bahwa dirinya belum pantas untuk melakukan pesan di dalam kalimat tersebut. Sebagian lainnya mungkin tidak bisa mengatur waktunya untuk berbagi karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Jika seperti itu adanya, siapa yang akan membantu  mereka yang membutuhkan?

Di zaman seperti ini, rasanya heran jika pertanyaan diatas masih merasuki pikiran kita.Saat ini banyak berjamuran lembaga yang bersedia menampung dan menyalurkan bantuan kita kepada yang membutuhkan, seperti Lembaga Zakat Dompet Dhuafa. Dengan adanya lembaga tersebut, kini orang-orang yang ingin beribadah dengan bersedekah lebih dipermudah jalannya. Tak pernah ada yang menyoalkan tentang jumlah sedekah yang diberikan, tapi niat ikhlas yang akan dicatat oleh Allah SWT.

Masalah selanjutnya adalah waktu bersedekah. Di era teknologi saat ini, rasanya tak ada kendala lagi mengenai waktu sehingga kita tidak bisa bersedekah. Pesatnya perkembangan internet menjawab itu semua. Cukup dengan menyambungkan akses ke gelombang internet, seseorang dengan mudah sedekah secara online dengan marimembantu.org. Terlebih lagi, saat ini hampir semua telepon genggam sudah difasilitasi aplikasi untuk mengakses internet dengan mudahnya. Jika sudah seperti itu, apalagi yang ditunggu. Sudah saatnya kita saling bantu kepada sesama. Yuk, berbagi!

“Tidak Penting Seberapa Besar Materi yang Kamu Berikan, yang Terpenting Adalah Niat Ikhlas Kamu Untuk Berbagi”

Hari Raya Idul Fitri 1433 H

"Allahu Akbar,, Allahu Akbar,, Allahu Akbar ...."


Alhamdulillah, kita telah sampai kepada hari kemenangan di tahun ini. Meski sebenarnya, kita harus bersedih karena harus meninggalkan bulan suci Ramadhan ini. Momen Hari Raya Idul Fitri biasanya diisi dengan berkumpul bersama keluarga dan bersilaturahmi kepada tetangga dan sanak saudara. Tujuannya tidak lain tidak bukan adalah untuk saling memaafkan dan kembali ke fitrah yang sesungguhnya. Tetapi yang lebih penting untuk diingat ialah: "Sebagai manusia sosial dan beriman sudah seharusnya kita memaafkan segala kesalahan orang lain, jangan hanya pada saat Hari Raya Idul Fitri saja". :D

Dengan kesungguhan hati, HF corner mengucapkan:


"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H"

Minal Aidin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin

--HF

Dirgahayu ke-67 Republik Indonesia!

“Proklamasi… Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia…”

Penggalan kalimat pertama dari teks proklamasi yang dibacakan Ir. Soekarno 67 tahun lalu itu mungkin akan membuat kita mengingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan negeri ini. Ya, Pahlawan! Kita semua pasti tahu bahwa betapa sulitnya bangsa kita mendapat suatu pengakuan merdeka kala itu. Namun, semangat para pahlawan ternyata dapat melelehkan segala kondisi yang ada hingga saat ini hadir Republik Indonesia yang terus berkembang.

Semenjak tahun 1945 hingga 2012 sudah banyak yang terjadi di negeri khatulistiwa ini. Dari mulai kalangan kepresidenan hingga rakyat jelata. Apakah kita sebagai bangsa telah mencapai kata sukses? Tentunya tidak! Coba kita tengok kembali cita-cita bangsa yang termuat di Pembukaan UUD  1945.

“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,…” 

Jika diperhatikan beberapa kalimat diatas, kita akan menemukan empat (4) buah tujuan bangsa dari para leluhur bangsa yang seharusnya kita lakukan saat ini. Lalu, apakah kita sudah melakukannya? Kita bahas satu persatu.

1.    Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dalam hal ini mungkin akan erat kaitannya dengan kinerja POLRI dan TNI selaku pelindung rakyat. Polisi, apakah sudah baik kinerjanya selama ini? saya rasa BELUM. Masih banyak pria tegak berseragam coklat di pinggir jalan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Masih ada yang memanfaatkan seragamnya untuk meminta pajak jalan yang tidak semestinya atau biasa disebut pungutan liar (pungli). Masalah mengayomi masyarakat, dapat dikatakan cukup baik meski belum bisa dibilang maksimal. Merapat ke bagian TNI, saya sendiri belum melihat dengan pasti kinerja TNI akhir-akhir ini, karena memang negeri ini jarang sekali mendapat ancaman dari luar. Mungkin yang dapat didata hanya kejadian di saat nelayan asing menagkap ikan di teritori Indonesia dan saat itu tindakan yang dilakukan cukup baik.

2.    Memajukan kesejahteraan umum
Tujuan yang saya kira paling sulit untuk tercapai. Kenapa? Jika ada yang menghitung jumlah pengamen dan pengemis dijalanan, saya rasa akan mencapai jutaan jiwa. Kondisi ini yang dapat menyulitkan program kesejahteraan apapun. Terlebih masyarakat yang telah lama hidup di jalanan biasanya susah untuk diatur karena baginya hidup saat ini sudah sangat nyaman. Tapi sangat tidak salah menjadikan ini sebuah cita-cita. Karena sejatinya cita-cita adalah suatu impian setingi-tingginya.

3.    Mencerdaskan kehidupan bangsa
Sekolah gratis? Ya mungkin kebijakan itu bisa saja dilakukan untuk mencapai cita-cita ini. Terlalu banyak anak negeri ini yang sulit untuk sekolah, terutama di bagian desa pedalaman yang masih jauh dari khalayak ramai. Padahal tempat-tempat seperti itu seharusnya mendapat perhatian utama mengenai pendidikan. Dengan mengoptimalkan uang negara yang ada, saya rasa sekolah gratis untuk kalangan tidak mampu bisa saja diberlakukan.

4.    Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Mungkin ini cita-cita yang sudah sangat terlihat progresnya. Sudah menjadi hal yang wajib bagi Indonesia membantu negara-negara yang sedang terlibat konflik. Beberapa kali tim dari TNI sudah ikut serta dalam penuntasan masalah di negara-negara lain. Semoga saja tetap seperti itu!

Akhirnya, disimpulkan bahwa masik banyak PR (pekerjaan rumah) yang menumpuk untuk dikerjakan para pemuda bangsa ini. Bukan saatnya lagi menunggu, tapi ini saatnya beraksi. Berinovasi dengan segala yang ada sekarang dan buat dunia bangga dengan Indonesia dan Indonesia bangga padamu. Yuk, sama-sama kita teruskan cita-cita para pahlawan bangsa. Karena sejatinya mereka membuat itu memang untuk menjadi PR buat generasi berikutnya!


“Bukan Waktunya untuk Menunggu, Sekarang Saatnya untuk Beraksi”
“Buat Dunia Bangga Pada Indonesia dan Indonesia Bangga Padamu”


“Dirgahayu ke-67 Republik Indonesia”

Junjung Tinggi Sportivitas!

“Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita…”, dengan lantangnya Arif, Sigit, dan Pasha menyanyikan lagu “Hari Merdeka” di upacara pengibaran bendera di sekolahnya. Upacara yang diadakan untuk menyambut Hari Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia tersebut diikuti oleh  seluruh siswa dan guru SD Terpadu Sukamaju. Meskipun sedang berada di bulan suci Ramadhan, para peserta upacara tetap antusias mengikuti perayaan kemerdekaan dengan semangat nasionalisme yang tinggi.

Begitupun Arif, Sigit, dan Pasha, ketiga murid kelas 3 SD ini

Tingkatkan Kualitas SDM dengan Teknologi

Dewasa ini, perkembangan teknologi digital tengah berjalan sangat pesat. Komputer merupakan otak yang membantu perkembangan teknologi itu. Tidak salah jika saat ini komputer menjadi bidang yang sangat digemari oleh orang kebanyakan. Namun, harus kita pahami bersama bahwa sepintar-pintarnya komputer bekerja, alat tersebut adalah hasil ciptaan otak manusia juga. Hal itu memberi arti bahwa sebenarnya otak kita jauh lebih canggih dari komputer yang paling canggih di abad manapun. Lalu timbul pertanyaan, “Percuma saja dong bila kita mendalami bidang komputer itu?” Bukan itu esensi sebenarnya. Dari awal dibuat, komputer sudah mempunyai tujuannya sendiri yaitu untuk memudahkan pekerjaan manusia. Ya, komputer diciptakan guna mempermudah kegiatan manusia yang semakin kompleks dari tahun ke tahun dan untuk meningkatkan kualitas SDM di bumi. Karena tak dapat dipungkiri, manusia tak akan dapat ‘hidup’ jika tidak memiliki ilmu dari komputer meskipun sekali lagi, otak kita sebenarnya berada jauh di atas otak komputer itu sendiri.

Perkembangan teknologi digital di Indonesia juga tidak terlepas dari arus globalisasi yang datang dari Eropa dan Amerika. Berbagai merk gadget yang memikat hati konsumen dari fitur-fitur yang disediakan sudah menjadi bukti bahwa rakyat bangsa ini pun membutuhkan sentuhan teknologi yang canggih. Namun, yang sebenarnya diharapkan dari perkembangan teknologi ini adalah bagaimana cara kita memanfaatkan segala yang ada di negeri kita menjadi suatu barang produktif, tidak melulu menjadi konsumen. Maka dari itu, harus ada suatu cara menyikapi gagasan tersebut, salah satunya adalah memperkenalkan ilmu komputerisasi sejak dini tanpa mengintimidasi otak anak yang sejatinya tidak semua siap.

Kurikulum berbasis komputerisasi (KBKM), mungkin itu bisa menjadi acuan tentang metode pembelajaran saat ini. Sebelumnya, cara ini bukanlah untuk memaksa setiap murid memiliki perangkat komputer atau paling tidak laptop, melainkan lebih ke arah metode pengajaran yang dilakukan guru menggunakan perangkat komputer atau laptop. Saat ini memang sudah banyak diberlakukan metode pembelajaran menggunakan LCD projector yang dipasang di dalam kelas-kelas SMP dan SMA. Namun, ternyata hal tersebut tidak menjamin guru yang memakai ataupun murid memahami cara kerja alat yang mereka pakai tersebut. Disini saya juga tidak memaksa untuk setiap orang mencintai apa itu komputer dan segala isinya. Yang saya inginkan adalah setiap orang paling tidak mengerti cara mengoperasikan fitur-fitur dalam komputer yang memang sudah tergolong lazim dipakai banyak orang. Jangan sampai di lingkungan yang lebih luas lagi dalam masyarakat, kita sama sekali tidak mengerti akan hal tersebut. Saat ini, saya kira bidang komputer atau ilmu mengoperasikan komputer ini bukanlah menjadi suatu ilmu ekstra yang hanya peminatnya saja yang mempelajarinya. Tapi, ilmu komputer harus sudah melekat pada tiap-tiap individu karena ke depannya boleh jadi kontrol dunia akan dikuasai oleh teknologi.

Konsep KBKM bisa saja dimulai dengan pendistribusian tenaga-tenaga ahli yang mengerti akan teknologi komputer dan segala perangkat penunjangnya ke berbagai sekolah. Hal tersebut agar mereka dapat mengajarkannya kepada guru-guru yang nantinya mempergunakannya sehingga nantinya para guru bisa menurunkan ilmunya tersebut ke anak muridnya. Pengiriman cendekiawan komputer tersebut haruslah diimbangi dengan pendistribusian barangnya, yaitu komputer. Selanjutnya ialah tugas guru untuk memperkenalkan teknologi komputer tersebut kepada murid-muridnya. Caranya dengan mempergunakannya sebagai metode mengajar di kelas. Hal ini diharapkan memicu murid untuk mencari tahu lebih banyak tentang komputer hingga nantinya bisa mengoperasikannya. Akhirnya, wawasan murid Indonesia tidak hanya terbawa arus kepada ilmu-ilmu alam dan sosial seperti kebanyakan, tetapi juga dalam dunia teknologi yang sangat dibutuhkan saat ini.

Kebutuhan sesuai tingkatan tentu berbeda. Langkah diatas tepat untuk dilakukan kepada murid sekolah dasar, tapi bagi murid SMP dan SMA tentunya cara tersebut sudah membosankan tanpa adanya sesuatu yang lain. Internet! Ya, internet bisa menjadi sesuatu yang paling menarik bagi murid SMP dan SMA. Banyaknya jejaring sosial dapat menjadi sarana untuk meningkatkan minat murid kepada perkembangan teknologi. Guru bisa saja menyuruh murid untuk mengerjakan soal yang dikirim melalui surat elektronik (e-mail) sehingga penggunaan internet tak hanya untuk bermain, tapi juga kegiatan yang bermanfaat. Sekarang ini, sudah banyak SMA yang mempergunakan website sekolahnya untuk info-info mengenai kegiatan di sekolah. Itu berarti sebagian guru sudah banyak yang menyadari kebutuhan pengetahuan akan ilmu komputer di zaman sekarang ini.

Berdasarkan itu semua, sudah dapat dipastikan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yang akhirnya menaikkan kualitas dan kuantitas SDM Indonesia yang berkualitas. Memang tidak mudah melakukan hal tersebut, tapi di zaman serba canggih ini, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin.

Intinya, perkembangan teknologi digital yang berkembang sangat pesat kala ini haruslah disikapi secara bijak. Jangan melulu melihat dampak buruk yang akan menimpa dan merusak budaya ketimuran kita, tapi lihatlah dampak positif yang bisa mencegah dampak buruk tersebut. Pendidikan hanyalah satu dari banyak opsi yang bisa digunakan dalam pemanfaatan teknologi digital yang ada. Masyarakat Indonesia adalah bangsa yang pintar, cerdas, dan kreatif. Semua pasti bisa terjadi disini, apalagi dengan tambahan teknologi yang tentunya menambah kreativitas yang ada sebelumnya. Di tahun-tahun ke depannya, semoga saja bangsa ini menjadi bangsa produktif, tidak lagi konsumtif.

BERKARYALAH NEGERIKU, MAJULAH INDONESIAKU!

---
Artikel ini diikut sertakan dalam Ngawur Writing Contest “Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komunitas Ngawur dan bekerjasama dengan Pusat Teknologi dan Blogger Nusantara

OVJ Awards


Malam ini (7/7) diselenggarakan sebuah acara pemberian penghargaan kepada para artis yang pernah menghibur kita lewat tayangan Opera Van Java (OVJ), yaitu OVJ Awards. OVJ sendiri adalah tayangan komedi yang tayang setiap hari Senin hingga Jum’at pada pukul 20.00. Tahun ini merupakan tahun kedua OVJ Awards dilaksanakan setelah sukses menggelar tayangan perdananya pada tahun lalu.

Opera Van Java mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak kemunculannya empat tahun yang lalu. Dari episode awal hingga saat ini, acara komedi yang menjadi favorit masyarakat Indonesia ini, dikenal dengan strofoam yang biasa digunakan dalam lawakannya. Meskipun begitu, dalam perjalanannya, OVJ sempat dikritik banyak orang karena dalam tayangannya terdapat adegan saling dorong dan saling menjatuhkan yang dinilai tidak pantas untuk disaksikan oleh anak kecil. Menindaklanjuti hal tersebut, tim OVJ agaknya mengurangi jumlah strofoam yang dimainkan di sketsa dan menuliskan keterangan di layar kaca bahwa bahan yang digunakan adalah bahan yang tidak berbahaya. Selanjutnya, OVJ pun kembali menjadi tontonan wajib warga masyarakat tiap malamnya.

Kembali ke OVJ Awards, program yang disiarkan secara langsung oleh televisi milik Chairul Tanjung ini, menghadirkan ajang penghargaan yang berbeda dari award-award lainnya. Nominasi-nominasi yang ada merupakan kategori-kategori nominasi yang tidak biasa. Seperti Yang Katanya Jatuh Terbaik, Yang Katanya Tergombali, Yang Katanya Duel Termaut, dan yang kata-kata lainnya. Melihat ke sisi yang berbeda, memang terlihat award ini bukanlah award yang terbilang “penting” bahkan dapat dikatakan award yang “tidak penting sama sekali”. Ya, OVJ Awards memang haruslah seperti ini adanya karena ini adalah acara lawak atau komedi. Tapi dari segi berbeda mungkin ada yang berpikir “Gila! Jatuh doang dapet 10 Juta!”. Ya, pemenang dai setiap kategori akan mendapatkan tropi dan uang tunai 10 Juta Rupiah. WOW!

Agak kaget memang melihat hanya dengan adegan jatuh yang mungkin dengan mudahnya kita lakukan, dibayarkan dengan uang sebanyak itu. Namun, esensi sebenarnya bukanlah pada hal tersebut. Tapi, OVJ sedang memberikan suatu makna tersembunyi bahwa segala usaha, baik kecil maupun besar, yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh akan berbuah manis pada akhirnya. Ya, meskipun ada pengakuan dari Rico Ceper yang mengatakan bahwa ia harus merasakan sakit cukup lama setelah jatuh di sketsa OVJ tapi ia ikhlas akan hal itu. Itulah yang harus kita tanamkan sejak saat ini, ikhlas dan sungguh-sungguh.---

"Segala Usaha, Baik Kecil maupun Besar, yang Kita Lakukan dengan Sungguh-Sungguh pasti akan Berbuah Manis pada Akhirnya."

"Jakartaku Harapanku"

Tahun ini Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau yang biasa disingkat dengan DKI Jakarta menginjak usia ke-485. Tanggal 22 Juni 1527 tepatnya daerah ini berdiri. Usia tersebut termasuk dalam jajaran angka besar dalam suatu ukuran usia sebuah kota. Jumlah usia tersebut menyiratkan bahwa di tanah ibukota negara Republik Indonesia ini pastinya sudah terjadi banyak hal dari yang sepele sampai yang sangat kompleks.

Nama Jakarta memang bukanlah nama awal dari daerah yang terletak di bagian barat Pulau Jawa ini. dalam selang 485 tahun itu, terdapat deretan nama yang pernah menjadi sebutan daerah metropolitan ini hingga akhirnya menjadi tetap sebagai Jakarta. Nama-nama tersebut antara lain: Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527 - 1619), Batavia/Batauia atau Jaccatra (1619 - 1942), Djakarta (1942 - 1972), dan mengikuti ejaan baru diubah menjadi Jakarta (1972 - hingga sekarang). Namun, disini saya tidak akan membahas sejarah Jakarta di setiap perubahan namanya, yang saya akan bahas ialah apa saja yang telah dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk membenahi kota ini terutama yang terjadi akhir-akhir ini.

Sekali lagi, 485 bukanlah angka yang kecil. Itu mengartikan bahwa banyak orang yang berharap kota ini akan semakin baik dan lebih baik lagi tiap tahunnya. Namun, seperti yang kita ketahui bersama, kota Jakarta terkenal akan kemacetan dan banjir, dan yang menjadi fokus utama adalah mengenai “MACET”. Dengan tema “Jakartaku Harapanku” yang diberikan pada tahun ini, saya akan membahas mengenai suatu hal yang alami saat dalam perjalanan menuju Jakarta Fair di Kemayoran, Jakarta (21/06).

Jakarta Fair atau yang biasa disebut Pekan Raya Jakarta (PRJ) memang menjadi magnet tersendiri bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Hal  itu disebabkan banyaknya stand dari merk-merk terkenal yang berjualan di sana. Selain itu, tak ketinggalan panggung artis tiap harinya dengan jumlah total lebih dari 250 artis ternama. Sebagai warga Jakarta, saya beserta teman saya tidak ingin melewatkan momen yang spesial ini. Kereta, busway, dan mikrolet menjadi sarana transportasi saya untuk mencapai lokasi PRJ.

Sesampainya di pintu masuk, saya sempat terkejut dan kagum. “Wah sebagian besar panitia yang bekerja adalah para pemuda-pemudi.” Saya langsung berharap tahun depan dapat bergantian tempat dengan mereka. Masuk ke area pameran lebih dalam, saya juga terkagum dengan segala bentuk stand yang ada. “Wow semoga ini menjadi harapan yang lebih baik untuk di kemudian hari bagi Jakarta,” pikir saya. Tiga jam memutari area Jakarta Fair, saya dan kedua teman saya memutuskan untuk menyudahi petualangan di hari itu.

Tepat jam 18.30 saya kembali menggunakan busway untuk perjalanan pulang. Disitulah saya melihat suatu yang membuat saya tertawa kecil. Di dalam sebuah bus yang berjalan cepat, otomatis mata saya akan melihat ke luar kendaraan sambil menikmati pemandangan malam Jakarta. Di saat melihat sebuah iklan di pinggir jalan, saya menemukan kalimat yang berbunyi, “MACET PASTI TERURAI”. Membaca kalimat itu, entah mengapa dalam hati saya tertawa. Saya berpikir mudah sekali mereka memakai kata “pasti”. Saya kira terlalu dini untuk menggunakan kata tersebut. dibawah kalimat itu tertulis pula “Dengan penambahan 8 ruas jalan layang”. “Hmm,, jadi itu programnya,” gumam saya. Tapi, saya pikir kemacetan Jakarta tidak bisa selesai hanya dengan itu. Apakah penambahan ruas akan menyetop jumlah kendaraan yang beredar di  jalan? Menurut saya, justru sebaliknya. Kehadiran jalan baru akan berpengaruh juga terhadap kuantitas kendaraan warga Jakarta terutama sepeda motor. Sejenak saya menyalahkan pembuat iklan tersebut. Namun, ketika saya mengingat temanya kembali, saya baru berpikir, ”Ya, inilah harapan semua warga dan rakyat Indonesia yang tinggal atau berkerja di Jakarta.” Mereka ingin Jakarta lancar, aman, dan bebas dari segala kebusukkannya selama ini. meskipun begitu sulitnya kita untuk membayangkan Jakarta tanpa macet, tapi itu bisa saja menjadi sugesti yang memicu para pejabat tinggi di Jakarta untuk berpikir keras mewujudkan kalimat tersebut menjadi nyata. Ya, sekali lagi itu baru HARAPAN dan saya SETUJU!

Melihat kenyataan itu, saya menarik kesimpulan bahwa berharap dan bersugesti baik terhadap diri sendiri itu sangat baik. Karena dengan itu, diri kita menjadi lebih terpacu untuk mendapatkannya bahkan lebih dari pengharapannya. Kalau boleh menambahkan harapan saya untuk DKI Jakarta tercinta ini, saya akan berharap agar Jakarta bersih dari sampah, Jakarta bebas banjir, sarana dan prasarana umum lebih ditingkatkan, peraturan selalu ditegakkan, dan menjadi contoh kota-kota lain di Indonesia, dan lain sebagainya yang tak akan habis jika dituliskan disini (hehe).


Kalau kamu, adakah harapan untuk DKI Jakarta ke depannya?? :D


“Berharap dan Bersugesti Baiklah terhadap Diri Sendiri karena Itu Semua Dapat Memotivasi Diri untuk Selalu Menjadi Lebih Baik"

"DIRGAHAYU KE-485 DKI JAKARTA" 

Terima Kasih Atas Kunjungannya - - Silahkan Datang Kembali
Bookmark blog ini (Ctrl+D) || Sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan
Toko Online Gratis
HF corner Powered by Blogger