Entah Darimana Awalnya...
Suatu Kamar Asrama di Bogor, 22 September 2011
Jam menunjukkan
pukul 05.30, seorang pemuda terbangun dari tidur lelapnya untuk segera
melaksanakan sholat subuh. Turun dari tempat tidurnya dan berjalan cepat
melintasi lorong koridor menuju kamar mandi yang terletak di ujungnya. Ya, baru
sebulan yang lalu ia menetap di sebuah asrama di sebuah perguruan tinggi negeri
di wilayah Bogor. Menjadi mahasiswa jurusan Agribisnis disana dan berharap
menjadi pengusaha nantinya. Sebuah harapan yang sebenarnya tak pernah terbayang
olehnya, tapi tumbuh saat dipertemukan dengan yang bernama bisnis.
Selepas sholat
subuh, sembari menunggu waktu kuliah pukul 10 pagi, ia pun membuka komputer
jinjing berukuran 10 inchi yang dimilikinya. Layaknya seorang anak muda kala itu
,
pemuda ini juga sedang keganjringan oleh apa yang namanya jejaring sosial. Yang
menjadi favorit adalah facebook dan twitter. Namun berbeda dengan yang lain,
tak terpikirkan olehnya untuk membuat sebuah akun twitter. Alasannya simple,
ia tidak mau menghabiskan waktunya hanya untuk membuat sebuah kicauan dan
melihat pergerakan lini masanya. Entah hanya pikiran itu yang terlintas mengenai
twitter saat itu. Alhasil hanya akun facebook yang ia miliki sejak tiga tahun
lalu.
Beberapa jam
berlalu hingga akhirnya ia siap untuk berangkat kuliah. Kuliah hari itu diisi
oleh tiga mata kuliah yang dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pukul 16.40. Bulan
pertama mungkin tahun yang paling sulit baginya. Sulitnya adaptasi dengan
lingkungan baru membuat dirinya hanya menghabiskan waktunya di kelas dan kamar.
Sesekali pergi keluar kampus hanya untuk membeli keperluan sehari-hari atau
untuk pulang ke rumah di Jakarta. Mungkin persis yang orang katakan dengan ‘kupu-kupu
(kuliah-pulang kuliah-pulang)’. Kembali ke kamar asrama yang dipaksakan menjadi
tempat tinggal ternyaman di Bogor selama satu tahun itu, tidak ada kegiatan
lain yang dikerjakan selain membuka netbook-nya.
Melebihi teman di kelas, bisa dibilang laptop
kecilnya itu yang menemani sebagian besar dalam harinya. Browsing, sesekali chatting
dengan teman facebook, hingga mencari
info yang sebenarnya tidak terlalu penting baginya. Kegiatan itu yang setiap
hari dilakukannya sejak ia menetap di kamar tersebut.
Namun, ada yang
berbeda di hari itu. Bosan dengan kegiatannya yang itu-itu saja, pemuda ini
mencoba mencari kegiatan lain. Entah darimana datangnya dan sejak kapan
dimulainya, dalam kesendiriannya, ia seringkali membuat cerita-cerita pendek
yang dianggapnya dapat memotivasi orang yang membacanya. Untuk memulai
memamerkan tulisannya ke khalayak ramai, hari itu ia putuskan membuat sebuah blog. Kurang percaya diri dan merasa belum
menulis dengan benar membuatnya mengurungkan niat untuk mempublikasikan
tulisannya pada hari itu juga. Demi meyakinkan tulisannya dapat diterima dengan
baik oleh pembaca, dibuatlah sebuah email
yang hanya memuat nama belakangnya saja sehingga tidak ada yang mengetahui
bahwa itu miliknya. Tujuannya untuk berkirim email kepada temannya agar bisa menilai tulisannya. Beruntung,
usahanya berhasil. Teman yang memang sangat dikenalnya membalas dengan
penilaian yang dirasa objektif. Perbaikan pun dilakukan. Hingga akhirnya
tulisan itu dipublikasikan pada bulan berikutnya.
Oktober 2011
tepatnya tanggal 8, ia memulai menjalankan blog-nya
dengan cerita yang (sekali lagi) dianggapnya dapat memotivasi orang lain. Tak pernah
ada yang menyangka dengan kebiasaan barunya itu, termasuk dirinya sekalipun. Pergolakan
hati dan visi hidup nyatanya bergejolak kembali saat itu. Menjadi pengusaha
atau penulis menjadi dua profesi masa depan yang sempat melintas di pikirannya.
Berniat untuk menjadi penulis yang baik dibuktikan dengan keikutsertaaannya
dalam beberapa lomba cerpen dan tidak jarang mengirimkan ceritanya ke beberapa
majalah yang berkriteria sama dengan tulisannya. Kegagalan demi kegagalan yang
diterima tidak membuatnya putus asa. Justru kesibukan akademik di tahun pertama
yang seringkali menghambatnya menyelesaikan sebuah cerita. Menyadari hal
tersebut, seringkali ia mengutip cerita dari blog lain untuk mengisi halaman blog-nya
dengan tetap mencantumkan sumber cerita tersebut.
Pada dasarnya,
inspirasi memang datang darimana saja dan terkadang memunculkan potensi
terpendam di dalam diri. Inilah yang selalu dipegang teguh oleh pemuda tersebut.
Ia membiarkan dirinya dipuaskan dengan kebiasaan yang dianggapnya positif dan
dikembangkannya tanpa mengurangi kewajiban yang diembannya. Ya, (sekali lagi)
entah darimana datangnya dan sejak kapan dimulainya, ia mencoba membuat sesuatu
tersebut menjadi kebanggaan bagi dirinya sampai kapanpun, paling tidak hingga
dunia tidak memerlukannya lagi.(hf)
BERSAMBUNG…
0 Response to "Entah Darimana Awalnya..."
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai isi tulisan di atas.
Komentar Anda sangat berarti bagi perkembangan blog ini..
Terima Kasih :D