hafizfaturrahman.com

Banjir dan Jakarta


“Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ribut…”

link gambar
Anda tahu lagu sepenggal lirik di atas? Orang Indonesia, terutama orang betawi (suku asli Jakarta) pasti tahu lagu itu. Ya, lagu ciptaan alm. Benyamin Sueb ini tampaknya bukan sekedar lagu dengan lirik yang asal-asalan. Lihat saja, tiap tahunnya ketika datang musim penghujan, tanda warga Jakarta harus bersiap dengan bencana banjir yang bisa hadir kapan saja. Oleh karena itu, setiap pergantian kepala daerah, pemimpin baru Jakarta harus siap dengan pertanyaan “Bagaimana cara Anda mengatasi banjir Jakarta??? Tahun lalu, 2012, Jakarta punya pemimpin baru, Joko Widodo namanya. Tapi, disini saya bukan ingin mengomentari tentang kepemimpinan Jokowi (panggilan beliau), melainkan ingin mengingatkan warga Jakarta bahwa kota ini, provinsi ini, milik kita bersama dan sudah seharusnya dijaga bersama.

Januari 2013 nampaknya menjadi ujian berat bagi Jakarta.

Siapa yang Salah???

Di sebuah perguruan tinggi terkemuka di kota Bogor, terdapat tiga orang sahabat yang sedang meneruskan jenjang studi sarjananya. Mereka Rahman, Anton, dan Fauzan. Rahman merupakan orang Jakarta asli. Bapak dan ibunya lahir dan besar di ibukota Indonesia itu. Sementara Anton adalah laki-laki kelahiran Medan yang harus mengikuti Bapaknya ke Jakarta karena urusan pekerjaan. Berbeda dari Rahman dan Anton yang tinggal di Jakarta, Fauzan sendiri adalah pemuda asli Bogor yang sejak kecil hidup di kota hujan tersebut.
Saat ini, ketiga pemuda tersebut tengah menimba ilmu di sebuah institut pertanian yang terkenal se-Indonesia. Di sana mereka berbeda jurusan tapi satu fakultas. Mereka kenal satu sama lain saat masa-masa orientasi mahasiswa baru. Mereka satu kelompok, dipasangkan menjadi sahabat, hingga akhirnya bersahabat sampai sekarang memasuki semester 4 perkuliahan mereka. Pertengahan Januari UAS semester

[TEMPO.co] Kisah Inspiratif Dua Pengusaha Sukses


Jakarta -Perubahan zaman adalah sesuatu hal yang tidak dapat terhindarkan. Zaman yang terus berkembang dan berubah  mempengaruhi pengusaha. Seorang pengusaha harus jeli melihat pasar sesuai zamannya. 

"Seorang pengusaha harus melihat perkembangan zaman,"kata motivator Andrie Wongso di Convention Center SME Tower Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 21 November 2012.

Andrie mencontohkan pengalamannya sebagai seorang penjual kartu motivasi sekitar tahun 1980-an. Ia sering ditolak dimana-mana. Ketika kartunya diterima, perkembangan zaman mengharuskannya mengubah jenis usahanya. 

Maklum saja, perkembangan teknologi tahun 90-an membuat kartu-kartunya tersingkir. "Tahun itu, sudah mulai ada gadget,

Bahagiakan Orangtuamu Sekarang Juga!


Untuk membuka tahun 2013 ini, saya akan menceritakan sebuah kisah seorang ibu dan anak tunggalnya di sebuah desa terpencil. Silakan membaca dan resapi maknanya.
------
Tono, begitu ia kerap dipanggil keluarga dan teman-temannya. Anak semata wayang tersebut lahir dari seorang wanita bernama Siti dan suaminya bernama Herdi. Tapi atas kehendak Yang Mahakuasa, Tono harus menjadi anak yatim saat usianya baru menginjak 3 tahun. Herdi, bapaknya, kala itu tengah bekerja sebagai supir taksi, terpaksa harus menabrakan mobilnya ke trotoar jalan untuk menghindari truk yang berhenti mendadak di depannya. Alhasil kecelakaan tidak bisa terelakan dan Herdi tewas seketika. Tono yang saat itu tidak mengerti apa-apa hanya terdiam menyaksikan bapaknya diselimuti kain kafan putih dan dibawa ke rumah terakhirnya di TPU. Sementara ibunya menangis tiada henti melihat kenyataan yang harus ia terima.
Lima tahun berselang

Terima Kasih Atas Kunjungannya - - Silahkan Datang Kembali
Bookmark blog ini (Ctrl+D) || Sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan
Toko Online Gratis
HF corner Powered by Blogger