Tuhan dan Hamba-Nya
Cerita kali ini kembali diangkat dari kisah nyata saya.
Kisah saat dimana saya dan mungkin ada diantara kalian yang belum beruntung
mendapat perguruan tinggi melalui jalur PMDK. Tanpa panjang lebar, silahkan
menyimak cerita saya kali ini.
-----
Tanggal 18 Mei 2011 mungkin ialah
tanggal yang ditunggu-tunggu sebagian siswa kelas 12 SMA/MA/SMK yang mengikuti
jalur SNMPTN(Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) undangan. Jalur
ini baru diselenggarakan pada tahun ini. Mengenai SNMPTN undangan, mungkin
sebagian dari kalian sudah mengetahuinya. SNMPTN undangan ialah jalur yang
dibuat Kemdiknas (Kementrian Pendidikan Nasional) untuk memberi suatu
penghargaan kepada siswa yang berprestasi selama di SMA/MA/SMK selama 3
semester terakhir dalam bentuk pembebasan ujian tertulis untuk masuk PTN sesuai
keinginan. Namun, tidak semua siswa berprestasi bisa mendapatkan penghargaan
tersebut karena berbagai faktor.
Salah satunya ialah ketersediaan kursi di PTN yang tidak sebanding dengan peminat sehingga yang bisa mendapatkannya ialah siswa yang mempunyai nilai tertinggi dari seluruh SMA/MA/SMK di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, semua siswa yang mengikutinya selalu berdoa agar nilainya lebih tinggi dari yang lain.
Salah satunya ialah ketersediaan kursi di PTN yang tidak sebanding dengan peminat sehingga yang bisa mendapatkannya ialah siswa yang mempunyai nilai tertinggi dari seluruh SMA/MA/SMK di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, semua siswa yang mengikutinya selalu berdoa agar nilainya lebih tinggi dari yang lain.
Saya sendiri sebenarnya tidak
mengikuti jalur SNMPTN undangan karena nilai saya tidak mencukupi. Namun, saya
juga salah satu siswa yang menunggu-nunggu tanggal 18 Mei tersebut. Mengapa?
Jawabannya ialah karena saya mengikuti PMDK sebuah PTN di Jakarta yang
kebetulan pengumumannya juga pada tanggal tersebut. Jadi, untuk cerita
selanjutnya saya akan memfokuskan kepada jalur yang saya ikuti bukan jalur
SNMPTN undangan.
Jalur Siswa Prestasi, atau yang
disingkat dengan JSP, ialah nama suatu PMDK yang saya ikuti. Jalur tersebut
memiliki beberapa tahap, antara lain tahap seleksi berkas, pengumuman nominasi,
verifikasi, hingga yang terakhir pengumuman lolos atau tidaknya peserta pada
JSP tersebut. Diawali dengan pendaftaran JSP yang melibatkan guru BK dan
sekolah, saya pun lolos tahap seleksi berkas dan masuk sebagai nominasi peserta
yang bisa lolos jalur JSP. Peserta yang masuk ke jurusan yang sama dengan saya
berjumlah 20 orang. Itu berarti nilai saya akan bersaing dengan ke-19 peserta
lainnya. Melihat hanya 20 peserta (dibandingkan dengan jurusan lain yang
mencapai angka 50 bahkan 100 peserta) yang masuk nominasi jurusan yang saya
pilih, saya cukup optimis akan bisa mendapatkan satu kursi di PTN tersebut,
meski pada saat itu rata-rata nilai saya hanya 7,97. Tahap verifikasi pun saya
lakukan bersama teman-teman saya yang juga lolos nominasi.
Setelah menunggu sekitar satu
bulan setelah UN, tanggal 18 Mei pun tiba. Saya sengaja tidak tidur untuk
melihat pengumuman tepat jam 00.00. Tapi ternyata, ketika jam baru berada pada
angka 23.00, pengumuman sudah ada di website
PTN tersebut. Segera saya masukkan nomor peserta saya dan langsung saya lihat
pengumuman kelulusan. Namun setelah melihat pengumuman tersebut, hanya raut
muka tidak percaya membaca tulisan yang kurang lebih berbunyi “Maaf Anda belum lolos seleksi!.” Dengan
semangat yang tersisa, saya berusaha menyemangati diri saya dengan berkata
“Memang belum rejeki, atau mungkin Allah akan memberi gw yang lebih dari ini.” Meskipun begitu, perasaan tidak percaya
masih menyelimuti relung hati saya. Berkali-kali saya mengecek ulang pengumuman
tersebut barangkali ada perubahan kata disana, tetapi kalimat di pengumuman
masih sama seperti sebelumnya.
Setelah menerima hasil pengumuman
yang menyatakan bahwa saya tidak lolos, saya berpikir apa yang sebenarnya
menyebabkan itu semua terjadi. Hingga seketika timbul di otak saya “Apa doa
saya kepada Tuhan kurang??” Tapi pikiran itu segera saya buang jauh-jauh karena
saya yakin Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
-----
“TUHAN mungkin TIDAK SELALU memberikan apa yang hamba-Nya MINTA, tapi TUHAN pasti SELALU memberikan apa yang hamba-Nya BUTUHKAN”
0 Response to "Tuhan dan Hamba-Nya"
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai isi tulisan di atas.
Komentar Anda sangat berarti bagi perkembangan blog ini..
Terima Kasih :D