Menyesal?? Boleh Gak sih??
“Penyesalan selalu
datang belakangan”
Mungkin kalimat tersebut sudah sering kita dengar dikala
kita meniti hari demi hari kehidupan ini. Menyesal, menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia) berarti perasaan tidak senang (susah, kecewa, dsb.) karena
telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dsb.). Namun jika boleh
mendefinisikan sendiri, bagi saya menyesal adalah sebuah perasaan yang dialami
oleh seseorang dikala ia salah melakukan tindakan yang mengakibatkan kegagalan
di kemudian harinya. Perasaan ini dapat dipastikan akan atau telah dirasakan
oleh semua manusia di bumi ini. Namun, pertanyaan menarik muncul dari sebuah
kata “menyesal”. Sebenarnya, bolehkan kita menyesali segala tindakan yang
sebenarnya telah kita lakukan secara sadar??
Sekumpulan paragraf ini saya tulis setelah saya mengalami
apa yang dinamakan dengan menyesal (baca tulisan: Maaf...). Penyesalan akibat
kelalaian dalam belajar sehingga IP perdana yang sejatinya diharapkan terbaik
menjadi sangat jauh dari kata tersebut. IP yang akhirnya membuat kata menyesal
kembali menggeluti hati dan pikiran saya. Memang bisa dikatakan IP tersebut
tidaklah begitu buruk, namun sangat jauh dari apa yang saya targetkan. Hingga akhirnya
membuat saya hanya bisa menyesali apa yang telah saya lakukan untuk hasil
tersebut.
Menyesal sejatinya adalah sebuah momen dimana seseorang
berada pada titik paling bawah dalam hidupnya. Perasaan menyesal haruslah
diikuti dengan semangat untuk mengintropeksi atau mengevaluasi segala kesalahan
yang telah kita perbuat di hari yang lalu hingga menyebabkan suatu kegagalan. Namun,
saat ini banyak orang yang mungkin menyesal dengan apa yang telah ia lakukan
tapi tidak dibarengi dengan tindakan-tindakan intropeksi pada dirinya sendiri. Hal
itu mengakibatkan kegagalan yang sama bisa saja terjadi lagi di kemudian hari.
Pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru terbaik”. Ya,
memang seperti itulah adanya. Kalimat tersebut yang harus selalu kita ingat
pada saat kita merasa menyesal. Dengan seperti itu, kita bisa membuat
keputusan-keputusan terbaik di hari-hari kedepan. Tapi, jika kalimat tersebut
tidaklah kita ingat atau bahkan kita lupakan sama sekali, boleh jadi kita tak
akan mendapatkan apapun dari momen menyesal tadi. Jadi, bisa dikatakan jika
masa-masa dimana kita menyesali perbuatan di masa lalu adalah suatu
pembelajaran hidup yang sangat bernilai harganya.
Melirik kata masa lalu, bukanlah hal yang buruk jika kita
mengingat masa-masa lampau baik itu buruk sekalipun. Namun, pernyataan itu
memiliki suatu syarat. Syaratnya kembali pada kalimat-kalimat di paragraf
sebelumnya, yaitu kita harus mengambil pelajaran-pelajaran kehidupan dari
kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga masa depan kita akan secerah matahari
yang menyinari belahan bumi ini tiap detiknya.
Jadi, bolehkah kita menyesal??
"Lihatlah belakangmu hanya untuk memperindah depanmu"
Kadang keasikan menyesal buat kita jadi gak bersyukur sob.. smua orang pernah melewati masa2 mnyesal.. untuk semua kasus. padahal bener, yg terpenting bukan mnyesalnya kan, tapi jadi lebih berfikir dewasa dan brsyukur atas apa yg udah dilewatin.. jd bhn pembelajaran yg gak da nilainya...ya gk? hee, btw thnks da brkunjung k blog ane sob! dan mnurut ane, blog mu gak galau nih! mantap !msukses sob...happy bloging
yap bener bgt jdiin pembelajaran yg gak ada nilainya. suka bgt ane ma kta2 ini.. thx dah nilai blog ane.. sukses juga sob, blik lagi yoo.. :D