hafizfaturrahman.com

Usaha Yang Halal

Melihat judul di atas mungkin teman-teman sudah bisa menebak isi dari coretan kali ini. Ya, cerita kali ini menceritakan sebuah usaha yang “halal” yang dilakukan oleh seorang pemuda bernama Hafiz, yang tidak lain tidak bukan ialah saya sendiri, hehehe. Usaha ini pasti bukan hanya saya yang melakukannya tapi juga sebagian besar pelajar yang kala itu juga sedang menghadapi ujian nasional tingkat SMA. Cerita akan segera saya mulai, selamat membaca semuanya.

-------

Hari itu tanggal 18 April 2011, saya dan teman-teman seangkatan saya dan mungkin ada diantara kalian akan menghadapi ujian yang disebut dengan Ujian Nasional (UN). Dan disini saya akan membahas tentang usaha ‘halal’ saya dalam menghadapi UN yang dilangsungkan selama empat hari. Mungkin sudah diketahui banyak orang jika setiap kali UN diadakan pasti ada saja bocoran kunci jawaban (disini saya singkat dengan KJ) yang tersebar. Kebenaran dari KJ tersebut tentu saja diragukan sebagian orang meski ada yang 100% percaya.
Sebelumnya pada hari Jumat tanggal 15 April 2011, ternyata KJ sudah beredar ke sekolah-sekolah namun kabarnya kebanyakan kunci jawaban yang telah tersebar ialah untuk pelajaran IPS sedangkan saya berada di jalur IPA yang katanya akan diberitahu pada hari H melalui layanan pesan singkat atau SMS. Kenapa saya tulis “kabarnya” dan “katanya”? Jawabannya karena saya sudah berada di perjalanan pulang pada saat itu. Memang saya mendengar keributan yang tidak biasa saat hendak meninggalkan
sekolah, namun saya tidak berpikir kalau itu akibat kunci jawaban. Saat sedang bersantai di rumah, ponsel saya berbunyi. Ternyata ada SMS masuk. SMS tersebut dari seorang teman saya yang bersekolah berlainan dengan saya. Ia bertanya apakah saya dapat KJ dan katanya sekolah saya dapat kunci tersebut. Mendengar itu, saya justru heran, saya saja tidak tahu-menahu tentang KJ malah dia mengatakan sekolah saya mendapatkannya. Lantas saya berpikir tentang keributan di sekolah hingga saya menyimpulkan keributan yang terjadi saat pulang sekolah tadi ialah akibat KJ yang tersebar. Saya pun membalas SMS tersebut dengan isi seperti itu. Sehabis SMS itu, banyak SMS yang masuk ke ponsel saya sampai hari Minggu (sehari sebelum ujian). Namun, berbeda dari SMS yang sebelumnya. Kali ini, SMS datang dari teman-teman sekolah saya yang sebagian besar berisi kata-kata motivasi dan doa agar diberi kelancaran dalam mengerjakan ujian.
Jam 07.45 WIB bel berbunyi. Sebenarnya ujian dimulai pukul 8 tepat namun kami diberi waktu 15 menit untuk mengisi identitas di lembar jawaban. Lima belas kemudian pun bel berbunyi kembali menandakan waktu mengerjakan ujian dimulai. Ternyata kabar yang saya dengar itu benar. KJ yang tersebar hanyalah untuk pelajaran IPS, sedangkan KJ untuk pelajaran IPA didapat oleh sebagian kecil siswa melalui SMS. Siswa yang mendapat KJ tampak santai mengerjakan soal ujian sedangkan siswa yang tidak mendapat KJ terlihat sibuk menyocokkan jawabannya dengan teman yang dianggapnya pintar dalam mata pelajaran yang diujikan. Suasana ruang ujian selama UN selalu seperti itu. Setelah keluar ruangan, sebagian siswa menyocokkan jawaban, sebagian yang lain tampak santai. Entah karena memang mereka yakin atau karena mereka mendapat KJ yang tak jelas kebenarannya. Saya sendiri ialah seorang yang tak mau membahas tentang soal dan jawaban yang benar dari pelajaran yang baru saja diujikan. Karena menurut saya, itu hanya membuat saya down jika mengetahui jawaban saya salah dan akhirnya membuat saya tidak fokus untuk pelajaran berikutnya.
Saya juga tidak mau munafik tentang KJ yang tersebar. Jika saja kala itu saya mendapatkannya, mungkin saya akan gunakan tapi bukan untuk menjawab soal tapi sekadar untuk memastikan jawaban. Jikalau jawaban yang saya dapat tidak sama dengan KJ yang didapat, maka saya akan mengulang kembali membaca soal dan mengerjakannya lagi. Jika memang tidak sama, saya akan tetap memilih jawaban saya. Untungnya, saya tidak mendapatkan KJ tersebut, karena kalau saja saya mendapatkannya coba hitung berapa banyak waktu yang terbuang jika jawaban di KJ tidak sama dengan jawaban saya. Pastilah saya sangat rugi. Apalagi di hari kedua dan ketiga, kabarnya KJ yang tersebar sebagian besar SALAH. Hmm.. sangatlah merugi siswa yang mengikuti KJ tersebut tanpa mengeceknya lagi.
Di hari-hari menunggu kelulusan, sempat perasaan takut tidak lulus terbesit di dalam hati saya. Di saat-saat seperti itu, saya berinisiatif untuk membuka SMS berisi motivasi dari teman-teman saya. Hingga akhirnya saya menemukan sebuah SMS dari seorang teman saya yang bernama Elang Budiarto yang berisi “…Yakinlah kawan. TIADA USAHA HALAL YANG SIA-SIA.Sehabis membaca kalimat itu, seketika itu juga perasaan saya bangkit dan menjadi yakin kembali akan bisa mengucapkan kata “ALHAMDULILLAH, SAYA LULUS” pada tanggal 16 Mei nanti.


-------


Seperti itulah kisah yang saya alami. Dan dengan sejujur-jujurnya, mau dipercaya atau tidak, cerita ini saya buat pada tanggal 15 Mei 2011 (sehari sebelum pengumuman) pada pukul 17.00-17.30 WIB yang berarti saya belum mengetahui apakah saya lulus atau tidak, tapi saya YAKIN dan PERCAYA akan mendapat lima huruf (LULUS) bukan sepuluh huruf (TIDAK LULUS). Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman semua terutama yang masih menjadi “siswa”, percayalah pada kemampuanmu karena “HARI ESOK DITENTUKAN OLEH APA YANG KITA LAKUKAN PADA HARI INI.” Jika hari ini saja kita sudah  berbuat curang, bagaimana masa depan kita. Pikirkan itu dari SEKARANG!!



*dengan sedikit perbaikan kata pada tanggal 25 Mei 2011

0 Response to "Usaha Yang Halal"

Post a Comment

Silakan berkomentar sesuai isi tulisan di atas.
Komentar Anda sangat berarti bagi perkembangan blog ini..
Terima Kasih :D

Terima Kasih Atas Kunjungannya - - Silahkan Datang Kembali
Bookmark blog ini (Ctrl+D) || Sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan
Toko Online Gratis
HF corner Powered by Blogger